.

Erti Kemenangan Yang Sebenar

Rasulullah SAW dalam suatu kesempatan pernah berkhutbah kepada para sahabat bahwa hikmah terbesar dari puasa Ramadhan di antaranya adalah menyambung tali silaturahim, memberi maaf kepada yang menzalimi dan memberi kepada orang yang tidak pernah memberi.

Dari khutbah yang sangat singkat di atas setidaknya ada tiga hal yang yang diperintahkan Rasulullah SAW kepada kita. Dan ketiga hal itu semuanya menyangkut hablum minannaas hubungan kepada sesama manusia. Pertama, di bulan Syawwal yang artinya meningkat ini merupakan momentum yang sangat pas untuk menyambung kembali tali silaturahim terhadap orang yang memutuskan. Hal ini memang dirasakan sangat berat bagi kita untuk menyambung kembali tali silaturahim yang putus.

Namun, hendaknya kita membuka kembali apa yang disabdakan Rasulullah SAW bahwa, ''Rahim (tali kekerabatan) begantung di Arsy. Ia berkata, barang siapa menyambungku maka akan disambung oleh Allah. Dan barang siapa memutusku maka akan diputus oleh Allah.'' (HR Bukhari dan Muslim). Sabda lain, kebaikan yang paling cepat mendatangkan pahala adalah birr (berbakti) dan silaturahim. Dan kejahatan yang paling cepat mendapat hukuman adalah kedurhakaan dan pemutusan silaturahim (HR Ibnu Maajah).

Dari dua hadis di atas sangat jelas bahwa menyambung kembali tali silaturahim merupakan perbuatan yang sangat disukai Allah. Selain itu orang yang menyambung silaturahim akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Sabda Nabi SAW, ''Barang siapa ingin rezekinya lapang dan usianya panjang, maka hendaknya ia menyambung silaturahim.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Kedua, mau memaafkan terlebih dahulu kepada orang yang berbuat zalim terhadap diri kita. Sebagai manusia yang memiliki sifat egois hal ini dirasakan sangat berat untuk bisa memaafkan kesalahan orang lain terlebih dahulu. Mungkin hal ini pernah kita rasakan bagaimana berat godaannya untuk bisa memaafkan terlebih dahulu kepada orang yang jelas-jelas telah menzalimi kita. Di sinilah akan terlihat kualitas keimanan dan ketakwaan kita setelah digembleng selama Ramadhan. Dalam hal ini Rasulullah bersabda, ''Maafkanlah kesalahan orang yang murah hati (dermawan). Sesungguhnya Allah menuntun tangannya jika dia terpeleset (jatuh). Seorang pemurah hati dekat kepada Allah, dekat kepada manusia, dan dekat kepada surga.'' (HR Athabrani).

Ketiga, mau memberi kepada orang yang tidak pernah memberi (kikir). Dalam kehidupan bermasyarakat akan selalu ada di tengah-tengah kita orang yang tidak mau bederma. Mungkin kita juga akhirnya ikut-ikutan untuk tidak memberi kepada orang tersebut. Istilahnya, kekikiran harus dibayar dengan kekikiran pula. Padahal dalam ajaran Islam melarang keras umatnya untuk bersifat kikir. Hal ini dinyatakan dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Muslim bahwa, ''Jauhilah kekikiran. Sesungguhnya kekikiran itu telah membinasakan (umat-umat) sebelum kamu.

Marilah kita mengimplementasikan ketiga hal di atas mumpung masih dalam suasana Lebaran. Dengan demikian, kita, pada akhirnya termasuk orang yang akan dikatakan ud khuluu haa bissalaamin aamin atau ''Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kelebihan / Kisah Teladan dengan judul Erti Kemenangan Yang Sebenar. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://ustyahya.blogspot.com/2013/12/erti-kemenangan-yang-sebenar.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -